Penyakit batu empedu
adalah penyakit yang memiliki gejala khas nyeri ulu hati itu disebabkan
akibat adanya peradangan pada kandung empedu. Batu empedu berbentuk
seperti kristal, dengan variasi ukuran dari butiran pasir sampai lebih
besar dari bola golf. Jika dianalisa lebih lanjut batu kandung empedu
terdiri dari batu kolesterol dan batu pigmen.
Batu empedu yang menyumbat duktus
sistikus, yaitu saluran yang menghubungkan kandung empedu dengan saluran
empedu pusat, bisa menimbulkan sakit dan kadang peradangan. Serangan
sakitnya biasanya mendadak dan berlangsung sampai beberapa jam.
Jika muncul rasa sakit terus menerus
pada perut sebelah atas, segera periksakan ke dokter untuk mencaritahu
apakah terjadi gangguan empedu.
Melalui pemeriksaan USG perut dapat
diketahui apakah ada peradangan baik akut maupun kronis pada kandung
empedu tersebut. Pemeriksaan ini juga untuk mengetahui ada tidaknya
pelebaran saluran empedu. Di lihat dari faktor usia, sekitar 20 persen
kasus gangguan kandung empedu terjadi pada mereka yang berusia lebih
dari 40 tahun dan lebih banyak dialami kaum wanita.
Resiko lain untuk terjadinya batu
kandung empedu antara lain obesitas, diabetes, kadar kolesterol HDL
(kolesterol baik) yang rendah, trigliserida yang tinggi, tekanan darah
yang tinggi, dan juga dengan gula darah yang tinggi. Diet tinggi lemak
dan tinggi kolesterol dan rendah serat serta penurunan berat badan yang
mendadak juga bisa menyebabkan terbentuknya batu kandung empedu.
Pasien dengan peradangan kandung empedu
akut perlu dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotika sistemik.
Melalui teknik laparoskopi, masa rawat pasien pun lebih pendek sehingga
komplikasi pasca operasi menjadi minimal.
Tips Mencegah Batu Empedu
Upaya dalam melakukan pencegahan penyakit batu empedu
sangatlah beragam. Anda bisa memulainya dengan menurunkan kolesterol
dari berolahraga serta rajin konsumsi makanan yang berserat. Namun, cara
ini dapat merangsang hati mengeluarkan kolesterol dalam jumlah besar ke
cairan empedu, sehingga bisa menimbulkan batu empedu.
Jadi, jika Anda mengalami penyakit batu
empedu, prinsip utamanya adalah perawatan kandung empedu. Sebaiknya
hindari mengonsumsi makanan berlemak, karena lemak bisa merangsang
munculnya batu empedu.
Aneka makanan yang mengandung lemak,
antara lain daging hewan berwarna merah, seperti daging sapi, kambing,
babi, dan daging hewan sejenisnya. Hindari pula makanan yang mengandung
kolesterol tinggi, seperti goreng-gorengan. Penderita obesitas juga
berisiko menderita batu empedu lebih tinggi.
Guna menghindari batu empedu, disarankan
agar rajin berolahraga. Jika olahraga dilakukan secara rutin, maka
lemak-lemak yang ada di dalam tubuh kita akan terbakar, sehingga
mengurangi risiko terbentuknya batu empedu. Pola hidup sehat dan hidup
tertib akan membantu kita mengendalikan tingkat kolesterol. Dengan
begitu, kolesterol kita tetap terjaga di bawah angka normal.
Kendati penyakit batu empedu biasanya
tidak menunjukkan gejala, ketika keadaan memburuk gejala yang biasa
ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan yang mengandung
lemak tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi
karena lemak tersebut memicu hormon merangsang kantung empedu
berkontraksi sehingga memaksa empedu yang tersimpan masuk ke dalam duodenum, yaitu jalan keluar menuju usus kecil.
Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kita kekurangan gizi.
Karena itu, setelah pembedahan tidak perlu membatasi asupan makanan.
Referensi :
http://www.beritakuliah.com/kenali-gejala-penyebab-dan-cara-obati-penyakit-batu-empedu.html
http://www.beritakuliah.com/ini-dia-tips-cara-mencegah-penyakit-batu-empedu.html
0 komentar:
Posting Komentar