KELENJAR TIROID


  1. PENGERTIAN TIROID
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
  • Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
  • Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat. Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu elemen yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Tubuh memiliki mekanisme yang rumit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid.
Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid.
. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH atau disebut mekanisme umpan balik.
Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama secara benar :
  • Hipotalamus
  • Kelenjar Hipofisa
  • Hormon Tiroid ( ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4menjadi T3 di dalam hati serta organ lainnya.
  1. ANATOMI KELENJAR TIROID
Kelenjar  tiroid mulai terlihat terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm, yaitu pada akhir bulan pertama kehamilan. Kelenjar tiroid berasal dari lekukan faring antara branchial pouch pertama dan kedua. Dari bagian tersebut timbul divertikulum, yang kemudian membesar, tumbuh ke arah bawah mengalami decencus dan akhirnya melepaskan diri dari faring. Sebelum lepas, berbentuk sebagai duktus tiroglosus, yang berawal dari foramen sekum di basis lidah. Pada umumnya duktus ini akan menghilang setelah dewasa, tetapi pada beberapa keadaan masih menetap, atau terjadi kelenjar disepanjang jalan ini, yaitu antara letak kelenjar yang seharusnya dengan basis lidah. Dengan demikian sebagai kegagalan desensus atau menutupnya duktus akan ada kemungkinan terbentuk kelenjar tiroid yang abnormal , persistensi duktus tiroglosus, tiroid lingual, tiroid servikal, sedangkan desensus yang terlalu jauh akan memberikan tiroid substernal. Branchial pouch keempat pun ikut membentuk bagian kelenjar tiroid dan merupakan asal sel-sel parafolikuler atau sel C yang memproduksi kalsitonin.

  1. FUNGSI KELENJAR TIROID
Mengatur berbagai ‘Metabolisme’ tubuh, terutama yang berhubungan dengan Pembentukan Energi, penggunaan tubuh atas hormon hormon lain dan vitamin serta mengatur pertumbuhan dan pematangan dari sel jaringan tubuh

  1. PENGATURAN FAAL TIROID
Ada 3 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid :
  1. TRH (Thyrotrophin Releasing Hormone)
Hormon ini merupakan tripeptida, yang telah dapat disintesis, dan dibuat di hipotalamus. TRH menstimulasi keluarnya prolaktin, kadang-kadang juga Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
  1. TSH ( Thyroid Stimulating Hormone)
TSH yang masuk dalam sirkulasi akan mengikat reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-Reseptor-TSH-R) dan terjadilah efek hormonal sebagai kenaikan trapping, peningkatan iodinasi, coupling, proteolisis sehingga hasilnya adalah produksi hormon meningkat.
  1. Umpan balik sekresi hormon
Kedua hormon ini mempunyai efek umpan balik di tingkat hipofisis. T3 selain berefek pada hipofisis juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH.

  1. GEJALA-GEJALA PENYAKIT TIROID
Penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan berhubungan dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan (hyperthyroidism) atau kekurangan (hypothyroidism).
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Denyut jantung yg cepat
Denyut nadi yg lambat
Tekanan darah tinggi
Suara serak
Kulit lembat & berkeringat banyak
Berbicara menjadi lambat
Gemetaran
Alis mata rontok
Gelisah
Kelopak mata turun
Nafsu makan bertambah disertai penambahan berat badan
Tidak tahan cuaca dingin
Sulit tidur
Sembelit
Sering buang air besar & diare
Penambahan berat badan
Lemah
Rambut kering, tipis, kasar
Kulit diatas tulang kering menonjol & menebal
Kulit kering, bersisik, tebal, kasar
Kulit diatas tulang kering menebal & menonjol

Mata membengkak, memerah & menonjol
Sindroma terowongan karpal
Mata peka terhadap cahaya
Kebingungan
Mata seakan menatap
Depresi
Kebingungan
Demensia

  1. BERBAGAI PENYEBAB TERJADINYA GANGGUAN KELENJAR TIROID
    Penyebab terjadinya Hypothyroidism :
  • Kehilangan jaringan : Akibat dari berbagai tindakan medis yang menyebabkan hilangnya jaringan kelenjar (seperti tindakan operasi, penyinaran dsb.)
  • Antibodi Antithyroid: Ini dapat terjadi pada sejumlah penderita dengan diabetes, lupus, rheumatoid arthritis, chronic hepatitis, atau Sindroma Sjogren.  Antibodi ini dapat menyebabkan menurunnya produksi hormon Thyroid.
  • Kongenital (Kelainan bawaan) : Hypothyroidism dapat terjadi sejak lahir.
  • Kelainan pada produksi hormon thyroid :Hashimoto thyroiditis,  adalah gagalnya kelenjar Gondok memproduksi hormon Thyroid, hal mana ditandai dengan meningkatnya jumlah TSH di dalam darah.  Meningkatnya TSH ini akan menyebabkan “Goiter” (pembesaran kelenjar Gondok yang nyata, nampak di depan leher)
  • Akibat pengobatan : Beberapa tindakan pengobatan yang mengandung mineral lithium (Eskalith, Lithobid), mempunyai efek samping hypothyroidism.
  • Penyebab terjadinya Hyperthyroidism :
  • Penyakit Grave : Adalah dimana kelenjar Thyroid, mengalami rangsangan yang berlebihan dalam pembentukan hormon. Rangsangan ini diduga oleh senyawa yang ada di dalam peredaran darah yang dikenal dengan  Thyroid Stimulating Immunoglobulin (TSI). TSI ini dapat menyebabkan rangsangan yang berlebihan dan menimbulkan Goiter.
  • Toxic multinodular goiter : Kelainan ini timbul akibat produksi hormon Thyroid yang berlebihan dari kelenjar Gondok itu sendiri tanpa ada pengaruh rangsangan dari mana mana. Juga tanpa adanya rangsangan dari TSH.  Kelainan ini biasanya terjadi pada penderita yang telah lama mengalami Goiter yang tak terkontrol, seperti pada usia lanjut. Penyakit Toxic multinodular goiter berbeda dari Penyakit Grave, karena gejala  hyperthyroidism nya lebih ringan, dan komplikasi kelainan mata juga tidak separah Grave.
  • Thyroiditis : Radang kelenjar Gondok. Peradangan dapat menyebabkan satu lonjatan hyperthyroid, sehingga dapat menimbulkan keadaan  hypothyroidism, dan akan menurun ketika radang teratasi.
  • Pituitary adenoma : Penyakit tumor kelenjar pituitary, yang menyebabkan meningkatnya TSH diluar sistem pengaturan. Hal ini mempengaruhi kelenjar Gondok, sampai terjadi rangsangan yang berlebihan dan menyebabkan produksi hormon Thyroid yang juga berlebihan.
  • Drug-induced hyperthyroidism : Keadaan ini adalah akibat efek samping pengobatan.

  1. PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
  • Morfologi
    • Besar, bentuk, batasnya
    • Konsistensi, hubungan dengan struktur sekitarnya
    • USG, foto Rontgen
  • Fungsi
    • Uji metabolisme
    • Uji fungsi tiroid, kadar hormon
    • Antibodi tiroid
  • Lokasi (dan fungsi)
    • Sidik radioaktif/tes yodium radioaktif
  • Diagnostik patologik
    • Fungsi jarum halus untuk pemeriksaan sitologi
    • Biopsi insisi/eksisi untuk pemeriksaan histologi

  1. HORMON PADA TIROID
Proses pembentukan hormon kelenjar tiroid mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana diawali dari penerimaan rangsangan di Batang Otak (hypothalamus).
Hypothalamus melepaskan ‘Thyrotropin-Releasing Hormone’ (TRH), melalui peredaran darah hormon ini sampai di kelenjar Pituitary yang berada di dasar otak. Sebagai balasannya, kelenjar Pituitary melepaskan  ‘Thyroid-Stimulating Hormone’ (TSH) ke dalam sistem peredaran darah yang akhirnya sampai di kelenjar tiroid. TSH kemudian merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi 2 jenis hormonnya yaitu :
  • L-thyroxine (T4) dan
  • Triiodothyronine (T3)

Selain itu kelenjar tiroid juga membutuhkan mineral Iodium yang cukup untuk membentuk ke dua jenis hormon tersebut di atas (T3 dan T4)
Pengaturan akan produksi hormon kelenjar tiroid, diatur oleh rangsangan terhadap kelenjar Pituitary.  Misalnya ketika hormon kelenjar tiroid mencapai kadar yang tinggi di dalam darah, maka pelepasan TRH dan TSH menurun, sehingga rangsangan terhadap kelenjar tiroid juga menurun sehingga produksi hormon kelenjar tiroid juga menurun, sebaliknya ketika kadarnya mulai rendah dan berkurang, maka kelenjar Pituitary kembali melepaskan TSH nya dan mulai merangsang kelenjar tiroid untuk meningkatkan produksi hormon T3 dan T4 nya.  Demikian seterusnya pengaturan dari produksi hormon kelenjar tiroid dapat terus diatur dan akan tetap dalam kadar yang stabil sesuai kebutuhan tubuh.

Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
  1. Tiroksin (T4)
Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
Ketentuan Umum :
  • Dosis rata-rata T4 pada orang-orang dewasa adalah kira-kira 1.6 mikrogram per kilogram per hari. Ini kira-kira 100 sampai 150 mickograms per hari.
  • Anak-anak memerlukan dosis-dosis yang lebih besar.
  • Pd pasien yang muda dan sehat, pemakaian hormon pengganti T4 secara penuh dimulai dari awal terapi.
  • Pada pasien dengan penyakit jantung yang sebelumnya, metode pengganti hormon ini mungkin dapat memperburuk kondisi jantung
  • Pada pasien yang lebih tua tanpa penyakit jantung, memulai dengan dosis penuh pengganti tiroid mungkin berakibat pada nyeri dada atau  serangan jantung. Untuk hal ini, pasien dengan sejarah penyakit jantung atau mereka yang dicurigai beresiko tinggi, terapi hormon dimulai dengan 25 mikogram atau kurang, dengan kenaikkan dosis yg berangsur-angsur dalam 6 minggu.
  • Idealnya, pengganti T4 sintetik hrs dikonsumsi pada pagi hari, 30 menit sebelum makan. Obat-obat yang mengandung zat besi atau antasid harus dihindari, karena dapat mengganggu penyerapan

Pemeriksaan T4 (Tiroksin )
  • Nilai Rujukan :
Dewasa   : 50-113 ng/L (4,5mg/dl)
Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral : meningkat
Diatas : diatas 16,5 mg/dl
Anak-anak : diatas 15,0 mg/dl
Usila : menurun sesuai penurunan kadar protein plasma
  • Interpretasi :
    • Meningkat : hipertiroidisme, tiroiditis akut, kahamilan, penyakit hati kronik,  penyakit ginjal, diabetes mellitus, neonatus, obat-obatan: heroin, methadone, estrogen.
    • Menurun : hipotiroidisme, hipoproteinemia, obat2an seperti androgen, kortikosteroid, antikonvulsan, antitiroid (propiltiouracil) dll.

  1. Tri-iodo-tironin (T3)
Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3).
Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri
.

Pemeriksaan (T3) Tri-iodo-tironin
  • Nilai Rujukan:
Dewasa : 0,8 – 2,0 ng/ml (60-118 ng/dl)
Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral : meningkat
Infant dan anak-anak kadarnya lebih tinggi.
  • Interpretasi
    • Meningkat : hipertiroidisme, T3 tirotoksikosis, tiroiditis akut, peningkatan TBG, obat-obatan:T3 dengan dosis 25 mg/hr atau lebih dan obat T4 300 mg/hr atau lebih,   dextrothyroxine, kontrasepsi oral
    • Menurun :  hipotiroidisme (walaupun dalam beberapa kasus kadar T3 normal), starvasi, penurunan TBG, obat-obatan: heparin, iodida, phenylbutazone, propylthiuracil, Lithium,   propanolol, reserpin, steroid.

  1. EFEK PRIMER HORMON TIROID
Sel-sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. Efek primer hormon tiroid adalah:
  1. Merangsang laju metabolik sel-sel sasaran dengan meningkatkan metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat.
  2. Merangsang  kecepatan pompa natrium-kalium di sel sasaran.
Kedua fungsi bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi oleh sel,     terjadi peningkatan laju metabolisme basal, pembakaran kalori, dan peningkatan produksi panas oleh setiap sel.
  1. Meningkatkan responsivitas sel-sel sasaran terhadap katekolamin sehingga meningkatkan frekuensi jantung.
  2. Meningkatkan responsivitas emosi.
  3. Meningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka.
  4. Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua sel tubuh dan dibutuhkan untuk fungsi hormon pertumbuhan.

Daftar Pustaka

http://www.diamondindonesia.co.id/2009/12/mengenal-kelenjar-thyroid-gondok-gangguan-dan-pemecahannya/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar