- AIR
Air
merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan
makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi
mempertahankan hidupnya. Air yang digunakan untuk konsumsi sehari
-hari harus memenuhi standar kualitas air bersih. Kualitas air bersih
dapat ditinjau dari segi fisik,kimia, mikrobiologi dan radioaktif.
Namun kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam
sehingga diperlukan upaya perbaikan, baik itu secara sederhana maupun
modern. Jika air yang digunakan belum memenuhi standar kualitas air
bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat
menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
- JENIS-JENIS AIR
- AIR BERSIH
Air
Bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air bersih mempunyai persyaratan dari
segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan
radiologis yang sesuai dengan Ketentuan Umum Permenkes No.
416/Menkes/PER/IX/1990 sehingga apabila dikonsumsitidak menimbulkan
efek samping bagi kesehatan.
- AIR MINUM
Air
Minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
Air
minum yang ideal adalah:
- jernih
- tidak berwarna
- tidak berbau
- tidak berasa
- tidak mengandung kuman dan zat-zat yang berbahaya
Standar
air minum di Indonesia : diterapkan untuk sumber air minum (air baku)
dan air minum sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan manusia :
- Standar sumber air minum (air baku) : PP 82/2001
- Standar air minum : Keputusan Menkes No. 907/MENKES/SK/VII/2002
Kriteria
air minum :
- Kualitas : memenuhi persyaratan agar berfungsi secara baik dalam penggunanya
- Kuantitas : memenuhi kebutuhan agar jumlahnya cukup sesuai kebutuhan
- Kontinuitas : tersedia dan terjangkau setiap saat
Kualitas
:
- Kualitas
fisik : bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhan - Kualitas kimiawi :
- Anorganik : ditoleransi hingga batas-batas tertentu, terutama dampaknya terhadap kesehatan. Contoh maksimum konsentrasi Cu = 1 mg/l, Zn = 5 mg/l
- Organik : dibatasi karena dapat bersifat toksik (baik karsinogen, maupun npn-karsigen), seperti senyawa aktif pembentukan pestisida dll- Kualitas biologi : indikator pencemaran air oleh aktivitas domestik, contoh : bakteri eschericia coli- Kualitas radioaktif : bebas dari zat radioaktif
- SUMBER-SUMBER AIR
- Air hujan : Kurang mineral, Tergantung musim
- Air tanah :
- Dangkal : kuantitas terbatas, kualitas tergantung air permukaan, kontinuitas tergantung infiltrasi
- Dalam : kuantitas relatif cukup, kualitas cukup baik, namunkontinuitas tidak terjamin
- Mata air : kuantitas kecil, kualitas relatif bagus, kontinuitas belum tentu terjamin
- Air permukaan :
- Sungai : kuantitas dapat diandalkan, namun kualitasnya sedang-buruk, kontinuitas membutuhkan studi hidrologi
- Danau
- Laut : membutuhkan teknologi tinggi
- PENGOLAHAN AIR
Jenis
Pengolahan Air Bersih
- Jenis pengolahan air bersih secara umum:
- Penjernihan : bertujuan menurunkan kekeruhan, Fe dan Mn
- Pelunakan : bertujuan menurunkan kesadahan air
- Desinfeksi : bertujuan membunuh bakteri patogen
- Jenis proses pengolahan air bersih:
- Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia (aditif), contoh: pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll
- Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga terjadi reaksi kimia. Contoh penyisihan logam berat, pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi, UV, dsb
- Secara biologi : memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Contoh saringan pasir lambat
Penjernihan
Air
- Karakteristik tipikal air permukaan di Indonesia adalah masalah kekeruhan, yang berfluktuasi tergantung musim. Sehingga sasaran utama adalah “jernih”
- Rangkaian proses penjernihan _ tergatung dari:
- Suspensi koloidal:
- Stabil sehingga sulit diendapkan
- Ukuran 10-3 – 10-6 mm, memiliki kecepatan mengendap sekitar 1 mm/jam sampai 1 mm/tahun
- Non koloidal dapat terendapkan (settleable):
- Tidak stabil
- Siap untuk mengendap
- Proses penjernihan air akan melibatkan unit-unit operasi dan proses berdasarkan sifat fisik dan kimia dari koloid
Konfigurasi
penjernihan air
- Koloid dengan kekeruhan tinggi
conditioning
→ koagulasi + flukolasi → sedimentasi → filtrasi → distribusi
→ desinfeksi
- Koloid dengan kekeruhan sedang atau rendah:
conditioning
→ koagulasi + flokulasi → filtrasi → distribusi → desinfeksi
- Koloid dengan kekeruhan rendah:
conditioning
→ saringan pasir lambat → desinfeksi
- Non koloid:
- Filtrasi langsung (direct filtration)
- Pengendapan langsung (direct sedimentation)
- Kombinasi filtrasi dan sedimentasi
Conditioning
- Pengaturan pH
- Pra-sedimentasi: pengendapan partikel diskrit, misal: pasir
(
Skema pengolahan air bersih )
Sumber
: www.geocities.com
1.
Bangunan Intake
Bangunan
intake
ini
berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber
air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil
dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar
screen
yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam
air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya
akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water
Treatment Plant.
2.
Water
Treatment Plant
Water
Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan
utama pengolahan air bersih. Biasanya bangunan ini terdiri dari 4
bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan
bak filtrasi.
a.
Koagulasi
Dari
bangunan intake,
air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Pada proses koagulasi ini
dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya
air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan
berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi
partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas,
ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid
mixing
(pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic
jump),
maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada
WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic
jump.
Lamanya proses adalah 30 – 90 detik.
(
Koagulasi (Rapid Mixing) )
b.
Flokulasi
Setelah
dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit
flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok.
Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).
Waktu operasi 15 – 30 menit.
(
Proses
Flokulasi Partikel Koloid ) (
Flokulasi (Slow Mixing) )
c.
Sedimentasi
Setelah
melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi
dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam
unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit
sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis
partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan
lumpur.
Waktu pengendapan tergantung ukuran partikel. Kecepatan mengendap
umumnya berkisar antara 1-2 jam
Gabungan
unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
d.
Filtrasi
Setelah
proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi
ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media
berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir
silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara
grafitasi.
e.
Desinfeksi
Biasanya
untuk proses tambahan, dilakukan desinfeksi berupa penambahan
chlor/klorinasi, ozonisasi, UV, pemanasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
3.
Reservoir
Setelah
dari WTP dan berupa clear
water,
sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya
diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada
tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak
diatas bukit, atau gunung.
(
Reservoir air bersih )
Gabungan
dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi
Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake,
WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang
cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan
kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap
untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke
tiap daerah distribusi.
Pengolahan
Air Khusus
- Penurunan kesadahan (air tanah):
- Penambahan kapur atau kapur soda
- Pertukaran ion: Ca++ + Na2R → CaR + 2Na+
- Penurunan Fe dan Mn:
Oksidasi
_ dan pengaturan pH
- Penyisihan materi terlarut (Total Dissolved Solid):
Membran
:
- Menyisihkan partikel-partikel koloidal dan ion-ion terlarut
- Selektivitas pemisahan berdasarkan ukuran pori :
- Mikrofiltrasi : 0,02 – 10 mm
- Ultrafiltrasi : 0,01 – 0,02 mm
- Membran dense : 0,0001 – 0,001 mm
- Reverse osmosis : 0,0001 mm
- Membran digunakan dalam proses pengolahan air limbah dengan nilai recovery tinggi
- Penyisihan bau, rasa dan warna:
Adsorpsi:
karbon aktif
- Penempatan pengolahan khusus membutuhkan:
- Karakteristik air baku yang akan diolah secara:
- Kualitatif: kandungan pencemar yang terkandung serta tingkat keberbahayaan thd kesehatan manusia dan kerusakan material
- Kuantitatif: besarnya kebutuhan air di masyarakat serta ketersediaannya di sumber air baku
- Periode perencanaan: sangat berpengaruh terhadap dimensi instalasi dan aspek ekonomis
- Kemudahan dalam operasi dan perawatan: ketersediaan sumberdaya manusia dan suku cadang
DAFTAR
PUSTAKA
TL
4001 Rekayasa Lingkungan 2009 Program
Studi Teknik Lingkungan ITB
. Pengantar
Pengolahan Air Bersih .
http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengantar-pengolahan-air-bersih-compatibility-mode.pdf
. Diunduh hari Jum’at, 6 April 2012 pukul 19.49
Aryansah
. 2010
. Instalasi
Pengolahan
Air Bersih
.
http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/
. Diunduh hari Jum’at, 6
April 2012
pukul 18.50
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab2_sistem_penyedian_air_bersih.pdf
. Diunduh
hari Rabu, 11 April 2012 pukul 19.14
web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/PerMenKes%20416_90.pdf
. Diunduh
hari Rabu, 11 April 2012 pukul 19.14
0 komentar:
Posting Komentar